Ariyanto (25), yang disandera dalam kapal MV Sinar Kudus di Laut Arab, sempat menelepon keluarganya di Magelang. Mahasiswa Akademi Pelayaran Yogyakarta (AMY) itu, mengabarkan dalam kondisi sehat dan selalu salat berjamaah bersama para perompak Somalia yang menyanderanya.

Demikian ungkap Raminah (43) mengenai percakapan telepon dengan putra sulung pada Jumat pekan lalu. Dia ditemui reporter redetikcom di kediamanannya di Dusun Suko RT 02/ RW 06, Desa Sewukan, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Senin(11/04/2011).

“Dia cerita dalam kondisi sehat di sana. Bahkan setiap masuk waktu salat, diajak berjamaah,” ujar Raminah.
Meski kabar yang disampaikan Ariyanto adalah baik-baik saja, namun Raminah tetap merasa cemas. Dia berharap anaknya untuk segera bisa dipulangkan dan bisa dalam kondisi selamat.

“Dia telepon ke saya masih ditahan di kapal, disandera. Teleponnya cuman sebentar, handphonenya langsung mati,” ungkap Raminah.

Raminah sepertinya sudah mengetahui resiko pekerjaan anaknya di dunia pelayaran. Saat kabar tentang kapal anaknya dibajak dan disandera dirinya hanya sedikit kawatir.

Ruminah berharap PT. Samudera Indonesia Manajemen Ship berusaha keras untuk berusaha membebaskan anaknya dari sandera pembajak di Somalia. Tidak lupa juga kepada pemerintah untuk membantu sekuat tenaga dalam mengupayakan pembebasan anaknya dan 19 teman ABK anaknya yang lain.
Detik.com
Enam dari sembilan mahasiswa sebuah perguruan tinggi swasta di Makassar dilarikan ke rumah sakit setelah berpesta minuman keras (miras), Senin (11/4/2011). Satu di antaranya meninggal setelah beberapa jam dirawat di Intensive Care Center (ICC) RS Bhayangkara, Makasar, Sulawesi Selatan.

Para mahasiswa itu diketahui mengoplos minuman bermerek Mansion House dengan Coca Cola. Mereka berpesta di sebuah rumah kos di Jalan Baji Minasa Dalam, Kelurahan Tanjung Alam.

"Kadar alkoholnya sampai 43 persen. Secara medis kondisinya akut," kata dokter ahli foransik RS Bhayangkara, AKP dr Mauluddin.

Sementara itu, lima mahasiswa lainnya masih dirawat secara intensif di RS Bhayangkara.
kompas.com/pic beritaterkini.us



ADELIA Wilhelmina, berencana mengikuti jejak sang suami Pasha "Ungu" menjadi penyanyi. Namun keinginan itu terhalang izin sang suami yang tak membolehkannya bekerja di luar rumah.

"Sama Mas Pasha enggak di izinin, jadi prioritas aku sekarang jadi ibu rumah tangga aja, jadi istri yang baik buat Mas Pasha," bilang Adel saat ditemui di Immigrant, Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Senin (11/4).

Menurut Adel, Pasha memintanya untuk menomorsatukan keluarga ketimbang karier. Ketimbang bekerja dan menghabiskan waktu di luar rumah, Pasha lebih suka jika Adel membantunya mempersiapkan keperluan dan ikut menemani Pasha saat sedang manggung.

"Ya sekarang tugasnya ngurus Mas Pasha mulai dari bangun tidur sampai nyiapin pakaian dia untuk show. Kadang aku juga ikut menemani Mas Pasha manggung," kata mantan pramugari ini.

Sejak dipersunting Pasha pada 27 Maret 2011 lalu, Adelia memang berjanji untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang istri. Dengan berhenti bekerja, jadi bukti Adel untuk mengabdi dan setia mengikuti aturan yang dilakukan Pashan demi keutuhan rumah tangganya.


Jakarta - Polisi tak bisa berspekulasi soal siapa pelaku pencucian otak kepada Laila Febriani alias Lian (26). Kasus yang dialami Lian ini pun tidak ada kaitannya dengan perekrutan teroris.

"Kita belum mengarah ke sana. Tidak kaitannya dengan teroris," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Baharudin Djafar di kantornya, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (12/4/2011).

Baharudin mengatakan, Densus 88 juga belum dilibatkan dalam penanganan kasus Lian ini.
Polisi juga belum melihat kasus Lian ini ada tindak pidana di dalamnya. Tidak ada kecurigaan polisi terhadap suatu doktrin dari aliran tertentu yang mencuci otak Lian.

"Belum tentu ada tindak pidananya. Kita harus cari tahu dulu siapa pelakunya," ujarnya.

Karena itu, lanjut Baharudin, polisi akan memintai keterangan dari orang-orang yang terakhir kali melihat Lian. Baik teman di tempat kerja maupun keluarga. Baharudin juga mengaku kalau masih sedikit informasi yang dikumpulkan penyidik dalam kasus Lian ini.

"Karena Liannya masih belum dalam keadaan normal. Dia masih belum pulih ingatannya," jelasnya,

Menurut Baharudin, tidak ada sekelompok orang yang bercadar yang akan menjemput Lian di Masjid At Ta'awun, Puncak, Bogor. "Saya cek kesana nggak ada. Itu menjadi hak Polsek untuk memintai keterangan," ungkapnya.
(bdh/bdh)

File detiksurabaya.com
Lumajang - Serangan ulat bulu tidak hanya meresahan warga Probolinggo, Jombang, Malang dan Bojonegoro. Hama ulat bulu saat ini juga menyerang Desa Ranubedali dan Desa Alun-Alun di Kecamatan Ranuyoso, Kabupaten Lumajang.

"Namun, tidak banyak ulat bulu yang menyerang pohon mangga milik warga desa setempat. Sejauh ini, dari pengecekan yang saya lakukan bersama staf, barr 3 pohon saja yang mulai diserang ulat bulu," kata Camat Ranuyoso, Doni Fimbrianto ketika dikonfirmasi detiksurabaya.com melalui telepon selulernya, Senin (11/4/2011).

Meski begitu, Doni Fimbrianto tidak menganggap enteng serangan ulat bulu ini. Pasalnya, potensi untuk serangan yang lebih besar masih dimungkinkan terjadi.

"Pasalnya, potensi serangan itu besar, lantaran wilayah geografi Kecamatan Ranuyoso berbatasan langsung dengan Kabupaten Probolinggo yang beberapa waktu lalu menjadi wilayah utama serangan ulat bulu di Jawa Timur ini," jelas Doni.

Selain di Desa Ranu Bedali, Camat Ranuyoso juga menyebutkan ada wilayah Desa lainnya, yakni Desa alun-Alun yang mulai di serang ulat bulu. "Di Desa Alun-Alun, ulat bulu mulai di temukan di sumur tua milik warga setempat. Meski, belum sampai menyerang pepohonan," bebernya.

Dengan kenyataan itu, Doni Fimbrianto menambahkan, pihaknya akan melakukan upaya pemantauan melalui staf Kecamatan yang dibantu perangkat desa untuk mengetahui sejauh mana perkembangan temuan ulat bulu di wilayahnya masing-masing.

"Kendati sejauh ini serangan ulat bulu ini tidak sampai meresahkan warga. Namun, tentunya kami sudah harus melakukan upaya tersendiri guna mengantisipasi dan memantau perkembangannya," tegasnya.

Tidak menutup kemungkinan, lanjut Doni Fimbrianto, pihaknya akan mengajukan alokais anggaran tersendiri untuk mengadakan obatobatan pembasi sebelum ulat bulu ini menyerang lebih parah kepada Pemkab Lumajang melalui Dinas Pertanian.

"Rencana pengajuan itu ada. Tapi tentunya kami akan terlebih dulu melakukan telaah melalui hasil pengecekan di lapangan dam mengkaji lebih dalam lagi, apakah serangan itu akan berdampak meluas atau tidak," pungkas Camat Ranuyoso.
MAW YANG LEBIH LUCU................

PLAY AJA NDIRI..............


Benar- benar konyol. Rebecca Black, seorang murid sekolah di California justru menjadi sensasi di dunia maya usai mengunggah lagunya di YouTube.

Saking buruknya, jutaan orang "memaksakan diri" mendengarkan lagu berjudul Friday ini hanya untuk mencelanya.

Kendati demikian, lagu yang menunjukkan gadis berusia 13 tahun ini berputar-putar dengan tidak nyaman ini telah membukukan sedikitnya 16 juta hits di situs YouTube.

Rebecca bahkan mengalahkan gempa dan tsunami Jepang sebagai trending topics di mikroblog Twitter. "Saya sangat tersanjung. Begitu banyak orang-orang berbakat yang ternyata mengetahui lagu saya," kata Rebecca di akun Twitter-nya.

"Kemarin Kamis, sekarang Jumat, besok Sabtu, dan Minggu datang setelahnya," demikian satu baris lirik dalam lagu tersebut.

Saking hambarnya lirik lagu ini, majalah Time memberi label Friday sebagai "level baru bagi definisi buruk" sementara Yahoo mengatakan lagu Rebecca merupakan lagu terburuk sepanjang masa.

Kritik terhadap lagu ini memang tidak aneh. Pasalnya Rebecca sendiri bukanlah gadis dengan bakat musik luar biasa.

Friday ditulis bagi Rebeeca oleh Ark Music Factory, sebuah firma yang menawarkan para orangtua kaya kesempatan untuk membuat anak mereka menjadi bintang pop dengan biaya 1.200 pound. "Secara tidak sengaja, lagu ini justru membenarkan buruknya kualitas musik pop dunia saat ini," kata penulis majalah Rolling Stone, Matthew Perpetua.

INILAH.COM, Jakarta - Video 'Polisi Gorontalo Menggila' marak di Youtube. Video itu menampilkan seorang polisi yang lipsing lagu India dan bergaya bak bintang film Bollywood, Shah Rukh Khan.

Video itu diunggah empat hari lalu oleh pemilik akun bernama Ivhalmarley. Minggu (3/4) pagi ini, video itu sudah ditonton oleh 3.936 orang. Padahal pada Sabtu (2/4) malam, penonton video ini belum mencapai 1.500 orang.

Melihat aksi yang dipertontonkan polisi tersebut, sepertinya ia memang fans berat lagu dan film India. Gerakan bibirnya pas mengikuti suara penyanyi, dan olah tubuhnya betul-betul menyerupai gaya khas penyanyi India.

Sedikitnya 94 pengunjung memberikan komentar setelah menyaksikan video ini. Umumnya mereka terhibur dengan atraksi 'pak polisi' ini.

"pakpolnya kreativ.....dan ga munafik....lanjutkan pak..." komentar norumizaki.


"berbakaaat bangeeettt... ekspresif.... luar biasa... gilaaa...!! saluuutt" kata pemilik akun Youtube lainnya, affandirh.

Sejumlah pengunjung memprediksikan, polisi yang belum diketahui identitasnya ini, bakal menjadi selebiritis baru.

"bentar lagi dia jd selebriti," kata Msshine1986.

"calon seleb gantinya sinta jojo nih," kata maticholic.


penasaran play aja............