SOLO - Politik uang benar-benar terjadi di Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang digelar di Solo kemarin (9/7). Untuk memperebutkan kursi PSSI 1, para kandidat unggulan jor-joran dalam menggelontorkan duitnya kepada pemilik suara.

Dalam perbincangan dengan Jawa Pos di salah satu cafe hotel sebelum kongres dimulai kemarin pagi, salah satu ketua tim sukses calon unggulan tanpa sungkan membeberkan pembagian uang kepada pemilik suara yang dikuasainya. Sayang, ketua tim sukses ini tidak mengatakan dengan pasti berapa jumlah pasti uang yang diberikan kepada masing-masing pemilik suara. Tapi sumber lain Jawa Pos menyebut angka Rp 500 juta.

"Pokoknya kau atur yang di dalam. Aku yang atur dari luar. Uang akan aku siapkan," kata sumber Jawa Pos dalam perbincangan lewat handphone dengan tim suksesnya yang ada di arena kongres. "Kita berjuang habis-habisan. Jangan sampai Pak (menyebut nama seorang bos besar) malu kalau kita sampai kalah," lanjutnya.

Tim sukses calon lainnya, memiliki cara lain dalam melaksanakan money politic-nya. Yaitu dengan mamakai uang dollar Amerika (USD). Informasi dari salah satu tim sukses calon yang juga dibekingi "orang kaya" ini memberikan uang muka saja sebesar USD 15 ribu atau sekitar 135 juta.

Tidak tahan dengan aksi main uang itulah yang menjadi alasan beberapa kandidat mengundurkan diri. Salah satu calon ketua umum yang mundur Yusuf Rizal dengan terus terang mengungkapkan praktek kotor itu.

"Saya tidak kuat bersaing dengan kelompok yang lebih banyak uangnya. Setiap calon sudah menyiapkan diri dengan matang dan logistik yang cukup," kata Yusuf Rizal di depan peserta kongres. Calon lain yang disebut-sebut mundur dengan alasan tidak punya bekal "logistik" yang cukup adalah mantan Ketum Persija Sutiyoso.

Achsanul Qosasi usai tersingkir juga menyinggung soal jual beli suara di KLB. "Saya mengindikasikan hal itu ada. Tapi tidak bisa membuktikan. Inilah demokrasi yang harus kita hadapi," kata Achsanul.

Politisi Partai Demokrat ini mengaku terkejut dengan perolehan suara Djohar Arifin yang melejit jauh. "Pak Djohar ini kan calon yang tidak diunggulkan. Tapi pada detik-detik terakhir Pak Djohar luar biasa. Terus terang saya kaget. Saya ucapkan selamat kepada Pak Djohar," beber Achsanul. (ali/ko)
sumber jpnn

Artikel Terkait:

0 komentar:

Posting Komentar

TINGGALKAN KOMENTAR ANDA DISINI